Jumat, 26 Juli 2019

Pendekar Remaja Jilid 064

Nenek itu nampak terkejut dan melompat mundur bagaikan diserang oleh seekor ular dari bawah. Terdengar ia mengeluarkan seruan tertahan yang aneh, setengah tertawa setengah menangis, kemudian tubuhnya bergerak dan sekali berkelebat, ia telah melompat keluar!

“Ang I Niocu… tunggu…!”

Goat Lan berteriak sambil melompat dan mengejar keluar, akan tetapi ketika ia tiba di luar goa, ternyata bayangan nenek itu tidak nampak lagi! Goat Lan menarik napas panjang berkali-kali dengan hati kecewa. Dia tentu Ang I Niocu, pikirnya dengan hati berdebar tegang. Ia telah mendengar dari ibunya tentang pendekar wanita yang hebat ini.

Tadinya ia sama sekali tidak pernah mengira bahwa nenek yang keriputan dan berambut putih itu adalah Ang I Niocu, karena menurut cerita ibunya, Ang I Niocu adalah seorang wanita yang tercantik di dunia ini. Akan tetapi, ketika kegelapan menyembunyikan uban dan keriput nenek itu, Goat Lan melihat bayangan seorang wanita yang benar-benar cantik, gagah dan mengeluarkan keharuman seperti bunga Ci-lan, maka timbullah dugaannya bahwa nenek itu tentu Ang I Niocu.

Setelah merasa yakin bahwa nenek itu tidak mau bertemu dengan dia lagi, dan karena obat yang dicarinya telah terdapat, Goat Lan lalu keluar dari hutan itu dan kembali ke selatan.

Selain membawa obat itu ke kota raja, ia hendak pulang dulu untuk mengambil kitab obat yang ditinggalkan suhunya, karena kitab itu penting sekali baginya untuk menjadi petunjuk mengobati penyakit putera Kaisar. Dan di dalam perjalanannya pulang inilah ia lewat dusun Tong-sin-bun. Ia telah melakukan perjalanan cepat sekali sehingga tanpa diketahuinya ia telah dapat meninggalkan Bouw Hun Ti dan Thai-lek Sam-kui yang melakukan perjalanan sambil melancong.

Kebetulan sekali, ia melihat Ban Sai Cinjin dan setelah mengadakan penyelidikan, ia mendengar tentang keadaan orang tua yang mewah itu. Mendengar tentang kakek yang pernah didengar namanya yang amat terkenal ini, Goat Lan menunda perjalanannya dan mengambil keputusan untuk menyelidiki keadaan kelenteng di hutan. Ia pernah mendengar dari ayahnya bahwa Ban Sai Cinjin yang berjuluk Huncwe Maut adalah suhu dari Bouw Hun Ti.

Demikianlah, sebagaimana telah dituturkan di bagian depan, malam hari itu Goat Lan dapat menolong nyawa putera Pangeran Ong Tek dan Tan Kauwsu, bahkan ia lalu bersama Lili yang telah dibebaskan oleh Kam Seng, mengadu kepandaian melawan Wi Kong Siansu yang lihai.

Lili merasa kagum dan tertarik mendengar penuturan Goat Lan, terutama sekali tentang pertemuan Goat Lan dengan Ang I Niocu.

“Dan sekarang, kau hendak ke kota raja atau pulang dulu, Goat Lan?” tanya Lili sambil memandang wajah calon iparnya yang cantik manis.

“Aku harus pulang dulu ke Tiang-an, membuat persiapan mengobati penyakit yang diderita oleh putera Kaisar.”

“Bagus, kalau begitu, marilah kita pergi bersama, karena aku pun hendak mengunjungi orang tuamu.”

Berangkatlah kedua orang dara remaja yang cantik jelita dan gagah perkasa itu, langsung menuju ke Tiang-an.

**** 064 ****





1 komentar: